Dasar Pemikiran
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan, mencerdaskan dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, berbagai cara dilakukan dari seluruh sub sektor salah satunya sub sektor peternakan. Orientasi pembangunan peternakan berwawasan agribisnis diharapkan bisa menjawab tantangan yang dihadapi. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi, 80% sapi potong didatangkan dari luar provinsi seperti Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Bali. Tahun 2008 sapi potong yang masuk ke Kalimantan Timur 36.205 ekor, sedangkan yang dipotong di rumah potong hewan 31.754 ekor. Hal ini dapat dilihat sebagai suatu peluang bisnis yang menjanjikan dalam menopang perekonomian, melalui program penggemukan sapi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam jangka pendek dan melalui program pembibitan dapat menopang pemenuhan dalam jangka panjang. Dalam upaya penyediaan daging sapi yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) dan kontrol pemotongan maka diperlukan Rumah Potong Hewan (RPH) yang representatif.
Tujuan
Untuk memenuhi kecukupan daging sapi yang setiap tahunnya meningkat, memperluas lapangan pekerjaan, memberi kontribusi peningkatan pertumbuhan ekonomi
Cakupan
Lokasi-lokasi potensial untuk pembibitan sapi di Desa Bahulaq-Kutai Kertanegara dan di Kec. Sepaku 4-Penajam Paser Utara, lokasi penggemukan di Samarinda, Kutai Kertanegara, Bontang dan Tarakan.
Tingkat pemotongan sapi terbesar terdapat di 2 daerah yaitu Balikpapan mencapai 11.212 ekor dan Samarinda 12.591 ekor pada tahun 2008, sehingga diutamakan pembangunan RPH di kota tersebut.
Masalah dan Kendala
Beberapa kendala yang dihadapi adalah :
- Terbatasnya sumber bibit sapi di Indonesia
- Jangkauan lokasi yang tersebar
- Bergaining Position peternak dalam penjualan masih lemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar